Monggo Panjenengan datang nang blog iki

Minggu, 25 Maret 2012

Membuat Home Theater

HOME TEATHER, home cinema atau bioskop di rumah memang menjadi pilihan sebagian keluarga.Sesuai  namanya alat elektronik yang biasanya berupa seperangkat televisi, DVD atau VCD, berikut sound system dan speaker ini memang mampu menimbulkan suasana menonton di rumah layaknya di bioskop.
Kualitas tampilan gambar yang relatif lebih jernih mendatangkan kepuasan tersendiri bagi orang yang menonton televisi. Ditambah efek suara yang dihasilkan memang relatif lebih baik, gema dan gaung begitu jelas. Bahkan untuk suara yang relatif kecilpun seperti suara desahan atau helaan napas tokoh dalam film terdengar dengan jelas. Sekiranya film perang, maka si penonton akan merasakan seakan-akan sedang berada di medan peperangan. Suasana romantis juga akan dirasakan sekiranya film bertema romantis yang diputar. Semua ini sangat mungkin terjadi alat yang memang menggunakan teknologi canggih ini.
Tadi sempat iseng-iseng baca majalah AudioVideo tentang Home Teather, jadi kepingin suatu saat punya uang untuk membuat Home Teather di rumah, pingin bangetzzz…. Tapi sebelum punya, saya mau tahu dulu Tips dan Trix dari Home Teather, gmn cara buatnya, alat-alat home Theaternya seperti Audio, Video, kursi-nya, Layar dan sebagainya..
MARI KITA MEMULAI
Membangun home theater dapat dikatakan sebagai “rentetan perjalanan” yang akan menyita banyak waktu dan kdang tergantung mood kita saat akan menyelesaikan setiap tahapan pembuatan. Walau demikian sebenarnya mengasyikkan, menantang, dan dapat kita gunakan mengapresiasi kepandaian dan cita rasa seni.
Misalkan kita mau membuat Home Theater pada bekas garasi kita, atau membuat ruangan Baru. Lakukanlah aksi sapu jagad hingga ruang itu kosong, coba amati ruang tersebut dan mulailah berimajinasi, ruang home theater impian seperti apa yang dapat dibuat dengan bentuk dan ukuran ruang kita itu. Lihatlah sebelumnya contoh aneka ruang home theater, baik dari buku, internet, majalah, dan juga dari ruang home theater yang pernah anda kunjungi sendiri.
Jika Anda mampu membuat sendiri dan punya banyak waktu, cobalah mulai membuat desain. Kemudian tentukan hal-hal lain, seperti penentuan bahan berupa semen atau sheetrock, juga karpet yang tepat untuk home theater. Dalam membangun, ingatlah selalu bahwa apa yang Anda bangun serta bagaimana sentuhannya, tetap harus mengarah kepada satu tujuan, yaitu membuat ruangan itu menjadi ruang yang membuat mimpi Anda terwujud. Selain perangkat home theater yang baik dan didukung treatment akustik yang memadai sesuai budget, perhatikan pula tentang gaya ruanga seperti apa adanya panggung di depan, juga pencahayaan (lighting), ornamen, dinidng, dan perkabelan.

Kalaupun lebih suka menyewa seorang desainer interior, perhatikanlah sisi estetika dan fungsi di tiap-tiap titik permukaan, mulai dari dinding ke dinding, langit-langit ke lantai, dengan memakai aneka tekstur dan bahan, mulai dari panel akustik, pengkarpetan, hingga ke aneka asesoris untuk penonton berfantasi, seperti bintang -bintang yang berkedip di langit-langkit ruang (ceiling).
Biasanya, tahap pertama saat mengkontruksi muncul masalah strukural. Di tahap selanjutnya, cukup menyita perhatian karena beberapa sisi ruang perlu detail. Membuat Home Theater bukanlah pekerjaan mudah. Tetap saja nantinya Anda perlu orang lain, entah itu teknisi listrik, tukang kayu, desainer ruang dan video.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan adalah :
*Panel-panel dinding dan frame
Begitu kita mulai memasang treatment dinding, bentuk theater pun sedikit sudah terlihat. Kita tinggal memperhitungkan akan seperti apa theater ini nantinya. Kita tentu akan sangat penasaran untuk dapat melihatnya.
*Treatment Akustik
Untuk hal ini, Anda dapat menggunakan panel-panel akustik dengan tebal tertentu. Ada ruang home theater dari garasi yang kami ketahui memakai panel setebal 2,5 inci dan terdiri atas sheetrock setebal 0,5 inci yang dikelilingi oleh oleh bahan penyerap suara setebal 1 inci. Ketahuilah, bahwa beberapa panel merupakan kombinasi bahan penyerap dan bahan pemantul. Perhatikan pula elemen pengunci dan pembuka ruangan yaitu pintu. Jika budget mencukupi, tidak ada salahnya membuat pintu akustik tebal dengan engsel khusus seperti yang digunakan dalam studio rekaman profesional.
*Perhatikan Perangakat
Begitu anda sudah mendesain ruangan dan mengetahui seperti apa gambar dan suara yang Anda inginkan (disesuaikan dengan budget tentunya), sebaiknya Anda sudah peduli tentang perangkat. Ruang tersebut nantinya juga harus dapat tampil harmonis dengan perangkat elektronik agar tampil maksimal. Berkunjunglah ke beberapa galeri home theater untuk dapat mencicipi bagaimana karakter sistem mereka, dan menemukan suara seperti apa yang Anda selera kita. Akan lebih baik apabila sistem itu dapat dicoba dahulu di ruang home theater kita saat ruang ini sudah jadi, karena apa yang Anda dengar di ruang galeri audio, belum tentu sama (atau dibuat sama) dengan ruangan di rumah, mengingat tiap-tiap ruang memliki karakter sendiri-sendiri. Perhatikan pula penempatan perangkat seperti proyektor. Saat kita mem-finishing ceiling, nantinya kita perlu membuat tempat untuk pemasangan proyektor. Titik yang dipilih harus aman dengan posisi tembak yang tepat ke layar. Harus bebas getaran dan mempu mengusung bodi proyektor.
*Penghidup Ruangan
Apabila suka, Anda dapat menambah sentuhan nilai seni lain untuk menambah semarak ruangan dan membuat ruang semakin hidup.
Itu dulu aja dulu artikel tentang ini, kalo yang belum jelas… kita diskusikan bareng-bareng aja Bro, biar makin bisa dan tahu….
Nich, ada contoh ruangan home theater..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar